13 April 2011

Memahami Dunia


 Alam ini lahiriahnya berupa tipuan sementara batiniahnya berupa pelajaran. Diri (nafsu) melihat kepada lahiriahnya yang menipu, sementara kalbu  melihat kepada batinnya yang menjadi pelajaran

JANGAN TERTIPU pada yang tampak! Apa yang tampak tidak selalu seperti sejatinya. Kenalilah tabiat dunia dengan hatimu, wilayah kesadaranmu. Dengan begitu, engkau akan selalu menemukan makna, sebab dan pesan di balik semua peristiwa. Jangan sandarkan penglihatanmu pada nafsu, wilayah kecenderunganmu, sebab, ia selalu membawamu memperhatikan apa yang tampak secara lahir dari peristiwa itu sendiri. Kesulitan berubah menjadi kemudahan, kebahagiaan berubah menjadi kesedihan, kekayaan berubah menjadi kemiskinan adalah tabiat dasar dunia. Ingatlah, yang membuatmu terpana sering kali membuatmu merana.
Jika engkau menginginkan kemuliaan abadi maka jangan membanggakan kemuliaan yang fana 
TANGGALKAN KEBANGGAANMU pada kemuliaan duniawi! sebab, segala yang ada di dunia ini itu fana, tidak kekal, dan dapat saja hilang atau rusak. Mulailah mengarahkan pandanganmu pada kemuliaan hakiki. Kemuliaan yang hadir dari Zat yang Maha Kekal. Kekayaan, kedudukan terhormat, dan prastise hanyalah bagian yang sangat kecil dari kekuasaan-Nya yang tiada terbatas. Masa kemuliaan duniawi itu terbatas, dan engkau tidak bisa mencegah saat masa itu tiba. Bukankah jika engkau pun akan dihinakan oleh mahluk-Nya yang lain? Buanglah sikap merasa istimewa agar engkau tidak kecewa!
Singkatnya-perjalanan yang sesungguhnya adalah bila jarak dunia dilipat untukmu sehingga engkau dapat melihat akhirat lebih dekat kepadamu ketimbang dirimu sendiri.
 SEMPURNAKAN KESADARANMU agar engkau menemukan-Nya lebih dekat daripada apapun. Tempuhlah perjalananmu dengan gembira bersama-Nya, sebab apa yang dijalani dengan penuh kegembiraan tidak akan melelahkan. Dunia ini sering menghalangimu dan membuat jarak kampung akhirat terasa begitu jauh. Padahal, bila engkau bisa melepaskan tabirnya, engkau akan melihat akhirat begitu dekat. Belajarlah mati sebelum kematian yang sesungguhnya. Agar saat engkau melewati gerbang perbatasan, engkau melangkah dengan ringan. Tidak ada batas ruang dan waktu bagi mereka yang tercerahkan. Mereka hidup tenang dalam cahaya terang.
Pemberian dari mahluk adalah keterhalangan, sementara penangguhan pemberian dari Allah merupakan karunia.
TINGGALKAN KEBIASAANMU bergantung kepada mahluk, sebab akan membuatmu suntuk dan takluk. Sadarilah, pemberian mereka kepadamu adalah candu. Ada sakit dan kecewa di dalamnya, tetapi engkau tetap saja ketagihannya. Engkau tidak bisa berpaling karena engkau telah dibuatnya "tidak eling". Tetapi, bersamaan dengan itu, engkau tersiksa oleh pengharapan yang tiada habisnya. Segerlah berhenti darinya agar engkau tidak teraniaya. Berlarilah kepada-Nya, raihlah pertolongan-Nya. Menghinakan diri kepada-Nya akan membuatmu berlimpah kemuliaan-Nya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar